Tim Penilai Tingkat DKI Kagumi Toga RW 07 Kelurahan Slipi
Tim penilai Toga di Slipi
LENSAINDONESIA.COM: Tim penilai tingkat DKI melakukan penilaian lomba pemanfaatan taman obat keluarga (toga) di RW 07 Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah
Kedatangan rombongan tim penilai yang dipimpin Ny Neny Eri Cahyadipura di sambut Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askkesmas) Jakarta Barat H Darma Sembiring, Camat Palmerah, ketua dan kader PKK kecamatan, kader posyandu, karang taruna dan tokoh masyarakat.
”Untuk Lomba Toga wilayah RW 07 dipercaya mewakili Jakarta Barat karena tingkat kesadaran warga sangat tinggi dalam memanfaatkan pengobatan alternatif herbal. Harapan kami bisa memenangkan lomba ini dan nantinya siap maju ke tingkat nasional,” kata Askesmas H Darma.
Lingkungan RW 07 terdiri atas 3.439 kepala keluarga (KK), yang menanam toga di sekitar rumah sebanyak 2.815 keluarga atau mencapai 81 persen. ”Tiap rumah minimal menanam lima jenis toga,” tambah Hatoya.
”Kesadaran warga terhadap manfaat toga sangat tinggi, dan mereka sudah lama menanam aneka tanaman berkat dorongan tim dan kader PKK,” ujar Ketua PKK Kecamatan Palmerah Hj Mursidah Hatoya.
Diungkapkan, aneka tanaman toga itu benar-benar telah dirasakan manfaatnya oleh warga.
”Misalnya tengah malam mendadak sakit, maka penanganan pertama diobati pakai toga. Jika sudah sembuh, tidak perlu lagi ke dokter,” tuturnya. Kasiyanto
Kedatangan rombongan tim penilai yang dipimpin Ny Neny Eri Cahyadipura di sambut Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askkesmas) Jakarta Barat H Darma Sembiring, Camat Palmerah, ketua dan kader PKK kecamatan, kader posyandu, karang taruna dan tokoh masyarakat.
”Untuk Lomba Toga wilayah RW 07 dipercaya mewakili Jakarta Barat karena tingkat kesadaran warga sangat tinggi dalam memanfaatkan pengobatan alternatif herbal. Harapan kami bisa memenangkan lomba ini dan nantinya siap maju ke tingkat nasional,” kata Askesmas H Darma.
Lingkungan RW 07 terdiri atas 3.439 kepala keluarga (KK), yang menanam toga di sekitar rumah sebanyak 2.815 keluarga atau mencapai 81 persen. ”Tiap rumah minimal menanam lima jenis toga,” tambah Hatoya.
”Kesadaran warga terhadap manfaat toga sangat tinggi, dan mereka sudah lama menanam aneka tanaman berkat dorongan tim dan kader PKK,” ujar Ketua PKK Kecamatan Palmerah Hj Mursidah Hatoya.
Diungkapkan, aneka tanaman toga itu benar-benar telah dirasakan manfaatnya oleh warga.
”Misalnya tengah malam mendadak sakit, maka penanganan pertama diobati pakai toga. Jika sudah sembuh, tidak perlu lagi ke dokter,” tuturnya. Kasiyanto
(Sumber : LENSAINDONESIA.COM)