Pemerintah dan Masyarakat Harus Kompak Wujudkan Kota Sehat
Pemkot
Jakarta Barat meminta masyarakat dan aparat pemerintah memiliki kesamaan
misi apa yang harus dibenahi dan dikerjakan dalam menghadapi penilaian
lomba Kota Sehat 2013. ”Kita ingin membangun rasa kebersamaan untuk
menciptakan Kota Sehat, karenanya kita harus serius menanganinya dengan
visi yang sama melibatkan seluruh komponen SKPD (satuan kerja perangkat
daerah) termasuk camat dan lurah bersama masyarakat agar hasilnya
maksimal,” ujar Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Barat, H
Asril Marzuki pada acara pemaparan tiga peserta penilaian Kota Sehat
2013, di ruang saji kantor wali kota, Kamis (10/1).
Asril menegaskan, untuk menciptakan kota sehat yang nyaman, aman, tertib dan bersih harus dilakukan bersama-sama. Permasalahan yang kecil bisa ditangani oleh lingkungan sendiri, namun untuk masalah lebih besar yang menyangkut sarana dan prasarana, karena keterbatasannya harus didukung instansi terkait seperti Sudin Kebersihan, Kesehatan, Lingkungan Hidup, PU Tata Air dan Jalan. ”Saya minta SKPD yang terkait agar merespon untuk penilaian Kota Sehat ini, misalnya jalan lingkungan yang rusak, saluran air tak lancar agar dapat segera diatasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, selain mendengarkan paparan juga terjun ke lapangan melihat dari dekat kondisi yang sebenarnya dan melakukan evaluasi, sehingga ketika menghadapi penilaian bisa lebih sempurna. ”Sebenarnya banyak kegiatan di Jakarta Barat yang bisa kita rebut, tergantung dari kebersamaan kita. Jakarta Barat tahun 2011 belum dapat meraih Adipura karena tak maksimal dalam melakukan kebersamaan,” ujarnya.
Tiga peserta penilaian Kota Sehat yang dipersiapkan untuk mewakili Jakarta Barat tingkat Provinsi DKI tahun 2013 untuk kategori tatanan permukiman, sarana dan prasarana adalah lingkungan RW 07 Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah, SMAN 78 Kelurahan Kemanggisan Kecamatan Palmerah dan RW 03 Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng.
Pada kesempatan itu Ketua Pokja PKK RW 07 Kelurahan Slipi, Fadillah, memaparkan kondisi wilayahnya seperti proyek unggulan tanaman obat keluarga (Toga). Hj Rohilah Husni, Ketua Pokja PKK Kelurahan Duri Kosambi, menyampaikan tentang pengelolaan sampah RW 03 sebagai unggulan kegiatan wilayah itu. Sedang Yusuf, Lurah Kemanggisan memaparkan SMAN 78 dengan unggulan sekolah sehatnya.
Usai pemaparan, tim pembina penilaian Kota Sehat Jakarta Barat yang mewakili instansi terkait menyampaikan kritik, saran dan usulan untuk perbaikan para paserta penilaian seperti bahasa dan intonasi dalam penyampaian, penyempurnaan tayangan video tentang kegiatan, penambahan kelengkapan sarana dan prasarana seperti alat pemadam kebakaran, pengelolaan sampah untuk kompos.
Rencananya tim penilai Kota Sehat tingkat DKI tahun 2013 akan melakukan penilaian di Jakarta Barat pada awal Februari 2013. Jika berhasil akan mewakili DKI di tingkat nasional April 2013. Dari paparan tiga peserta serta usulan perbaikan, saran dan kritik pada acara itu akan dievalusi oleh instansi terkait untuk pemecahan masalah dan ditindaklanjuti seperti perbaikan jalan lingkungan yang rusak atau saluran air tak berfungsi agar mendapat perhatian. Jakarta Barat diharapkan meraih peringkat terbaik di pada lomba Kota Sehat 2013. (nms/aji)
Asril menegaskan, untuk menciptakan kota sehat yang nyaman, aman, tertib dan bersih harus dilakukan bersama-sama. Permasalahan yang kecil bisa ditangani oleh lingkungan sendiri, namun untuk masalah lebih besar yang menyangkut sarana dan prasarana, karena keterbatasannya harus didukung instansi terkait seperti Sudin Kebersihan, Kesehatan, Lingkungan Hidup, PU Tata Air dan Jalan. ”Saya minta SKPD yang terkait agar merespon untuk penilaian Kota Sehat ini, misalnya jalan lingkungan yang rusak, saluran air tak lancar agar dapat segera diatasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, selain mendengarkan paparan juga terjun ke lapangan melihat dari dekat kondisi yang sebenarnya dan melakukan evaluasi, sehingga ketika menghadapi penilaian bisa lebih sempurna. ”Sebenarnya banyak kegiatan di Jakarta Barat yang bisa kita rebut, tergantung dari kebersamaan kita. Jakarta Barat tahun 2011 belum dapat meraih Adipura karena tak maksimal dalam melakukan kebersamaan,” ujarnya.
Tiga peserta penilaian Kota Sehat yang dipersiapkan untuk mewakili Jakarta Barat tingkat Provinsi DKI tahun 2013 untuk kategori tatanan permukiman, sarana dan prasarana adalah lingkungan RW 07 Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah, SMAN 78 Kelurahan Kemanggisan Kecamatan Palmerah dan RW 03 Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng.
Pada kesempatan itu Ketua Pokja PKK RW 07 Kelurahan Slipi, Fadillah, memaparkan kondisi wilayahnya seperti proyek unggulan tanaman obat keluarga (Toga). Hj Rohilah Husni, Ketua Pokja PKK Kelurahan Duri Kosambi, menyampaikan tentang pengelolaan sampah RW 03 sebagai unggulan kegiatan wilayah itu. Sedang Yusuf, Lurah Kemanggisan memaparkan SMAN 78 dengan unggulan sekolah sehatnya.
Usai pemaparan, tim pembina penilaian Kota Sehat Jakarta Barat yang mewakili instansi terkait menyampaikan kritik, saran dan usulan untuk perbaikan para paserta penilaian seperti bahasa dan intonasi dalam penyampaian, penyempurnaan tayangan video tentang kegiatan, penambahan kelengkapan sarana dan prasarana seperti alat pemadam kebakaran, pengelolaan sampah untuk kompos.
Rencananya tim penilai Kota Sehat tingkat DKI tahun 2013 akan melakukan penilaian di Jakarta Barat pada awal Februari 2013. Jika berhasil akan mewakili DKI di tingkat nasional April 2013. Dari paparan tiga peserta serta usulan perbaikan, saran dan kritik pada acara itu akan dievalusi oleh instansi terkait untuk pemecahan masalah dan ditindaklanjuti seperti perbaikan jalan lingkungan yang rusak atau saluran air tak berfungsi agar mendapat perhatian. Jakarta Barat diharapkan meraih peringkat terbaik di pada lomba Kota Sehat 2013. (nms/aji)
(Sumber : http://barat.jakarta.go.id)