Sabtu, 13 Februari 2021

Giat sabtu 13 Feb 2021 di kampung tangguh Rw 07 Slipi

 Assalamualikum wr.wb

Hari ini ,sabtu 13 Feb 2021,bertempat di kantor Rw 07 dan taman Toga Rw 07,kedatangan tamu dari bapak-bapak kepolisian dari polsek palmerah ,Dit Samapta PMJ,Unsur kelurahan slipi dengan team Satpol PP, serta Unsur Koramil 03-GP.Kegiatan kali ini menyasar untuk pemberian Menu makan siang ,untuk yang sedang isolasi mandiri serta kegiatan Penyemprotan Disinsfektan diwilayah Rw 07.

Kami atas nama Pengurus Rw 07 beserta jajaran Rt 001-010 mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan supportnya.

Semoga Pandemi ini segera berakhir dan semoga Kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan.Aamiin.





Read more »

Sabtu, 06 Februari 2021

Warganya Wajib bermasker Kotanya juga ,jakarta bermasker

Read more »

Alat Cuci Tangan kampung Tangguh rw 07

 Assallamualikum Wr.Wb



Salah Satu Pencegahan Virus,adalah Mencuci tangan sesering mungkin.

Dengan adanya alat cuci tangan portable ,tidak ada alasan lagi warga rw 07 bermalas-malas mencuci tangan.Ayo Rajin mencuci tangan .


Read more »

Kampung Tangguh Rw 007 Kelurahan Slipi

 Assallamualikum Wr.Wb

Alhamdulillah dengan dibentuknya kampung tangguh Rw 07 kelurahan slipi,semoga angka kasus yang terkena covid 19,bisa ditekan dan dengan semangat kebersamaan angka kasus covid 19 bisa dihilangkan dari wilayah Rw 007 Khususnya dan wilayah diluar rw 07 umumnya.




Wassalamualikum Wr.wb
Ayo menuju Sehat

Read more »

Rabu, 30 Desember 2015

Panitia Pemilihan Rw07 periode 2015-2018

Assalamualikum ww,
berikut gambar Panitia pemilihan Rw07.

Read more »

Sabtu, 18 Mei 2013

Beri 3 Pesan, Jokowi Lantik Wali Kota Jakarta Barat di Rusun Angke



Ray Jordan - detikNews
Foto: Suasana pelantikan (Ray Jordan/detikcom)
Jumat, 17/05/2013

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melantik Wali Kota Jakarta Barat di tengah permukiman warga. Ia pun berpesan tiga hal kepada wali kota baru bernama Fatahilah itu.

Jokowi dengan mengenakan jas hitam berdiri di atas panggung kecil yang berada di tengah-tengah kompleks Rusun Angke, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (17/5/2013). Panggung tersebut dikelilingi 5 bangunan rusun dan dikelilingi ratusan warga sekitar.

"Anda bersedia? Perlu diingat, pelantikan ini juga disaksikan Allah SWT," ujar Jokowi sebelum memberi tiga pesannya.

Tiga pesan Jokowi yang disampaikan kepada Fatahilah sarat dengan kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta, seperti revitalisasi Kota Tua, perbaikan jalan, dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan di Jakarta Barat.

"Pertama, mengenai revitalisasi Kota Tua, karena kegiatan ini akan segera kita mulai agar ada sebuah sosialisasi kepada masyarakat dan kepada pemilik yang ada di sana," kata Jokowi.

"Kedua, saya minta agar dikoordinasikan dengan dinas yang terkait mengenai perbaikan jalan, terutama yang di kampung-kampung. Masih banyak jalan yang rusak, baik ringan mapun berat. Nah ini agar segera diperbaiki," pesan Jokowi.

"Ketiga, mengenai kebersihan lingkungan, juga berkaitan dengan sampah, selokan, hampir semua selokan di Jakarta Barat penuh dengan sampah, penuh dengan sedimen, agar menggerakkan masyarakat agar nanti jika turun hujan tidak menggenangi," ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta Fatahilah segera menagih utang perusahaan developer dan pengembang untuk membangun 680 unit rusun. Mantan Wali Kota Solo itu menyebut total utang perusahan-perusahaan tersebut mencapai Rp 13 triliun.

"Akan kita kejar sampai di mana pun, karena ini untuk kepentingan masyarakat," tutup Jokowi.

(vid/trq)
(Sumber : news.detik.com)

Read more »

Sabtu, 06 April 2013

Warga Slipi budidaya tanaman obat keluarga


Tim Penilai Lomba Toga tingkat nasional tengah meninjau Toga di Slipi didampingi Ketua PKK Jakarta Barat, Hj. Emma Suhaema. (Poskota, Minggu, 24 Maret 2013)

TANAMAN Obat keluarga (Toga) dikembangkan di semua RW di Kelurahan Slipi, Jakarta Barat. Tanaman tersebut tidak hanya berfungsi untuk penghijauan lingkungan, namun juga untuk obat bagi warga yang sakit. Bahkan, kelurahan ini menjadi wakil DKI Jakarta dalam lomba tingkat  nasional.
                “Semua RW di Kelurahan Slipi membudidayakan Toga dan jumlahnya sudah 58.650 pohon dengan 150 jenis tanaman obat-obatan”, jelas Ketua TP PKK Kelurahan Slipi, Baidillah saat menerima tim penilai lomba tingkat nasional.
                Toga tidak hanya mendukung kesehatan warga, namun juga meningkatkan penghasilan keluarga. Dimana beberapa tanamannya dapat diproduksi menjadi sirup. “Kami memproduksi sirup merek Rosela, bahkan pemasarannya sudah masuk ke beberapa hotel dan Salon Herbal,” tuturnya.
                Mendukung pembudidayaan Toga, warga juga membangun Pondok Togadi yang berfungsi untuk bisa lebih mendalami manfaat Toga dan mengembangkan inovasi, kreatifitas serta meningkatkan produk. “Jadi di Pondokdi bisa saling menukar ilmu dan bersilaturahmi,” kata Ketua TP PKK Kelurahan Slipi.
                WALIKOTA BANGGA
                Walikota Jakarta Barat, H. Burhanuddin, mengaku bangga dan bersyukur atas kiprah warganya yang bermanfaat. “Kebersamaan warga yang peduli terhadap lingkungannya sangat bermanfaat. Tidak hanya menjadi hijau lingkungan tapi juga menambah penghasilan .” ucapnya.
                Burhanuddin optimis Kelurahan Slipi mampu menjadi yang terbaik dalam lomba pemanfaatan untuk Toga tingkat nasional tahun 2013. Hal ini karena hampir setiap rumah memiliki Toga baik dipekarangan atau pot.
                Sementara itu, tim penilai lomba tingkat nasional dipimpin Ny. Susi Subekti, didampingi Wakil Ketua II TP PKK Provinsi DKI Jakarta, Ny. Anny Fadjar. Mereka diterima Ketua TP PKK Jak-bar Hj. Emma Suhaema, Walikota Jakbar, camat dan lurah. “Ya berdoa saja untuk lomba Toga tahun ini Jakarta Barat berhasil menjadi yang terbaik,” kata Ny. Susi Subekti, ketua tim penilai. (herman/st)

(Sumber : POSKOTA). 
Read more »

Sabtu, 23 Maret 2013

Wali Kota Tinjau Toga RW 07 Slipi




Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin meninjau lokasi Tanaman Obat Keluarga (Toga) RW 07 Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah, Senin (18/3) pagi. Peninjauan tersebut untuk melihat kesiapan Toga RW 07 Slipi menghadapi penilaian lomba pemanfaatan toga tingkat nasional 2013 sebagai wakil Provinsi DKI Jakarta. ”Jakarta Barat yang diwakili RW 07 Kelurahan Slipi tahun 2013 ini harus dapat mempertahankan penghargaan tertinggi seperti yang diraih RW 08 Duri Kosambi tahun 2012,” imbuh Wali Kota.

Pada kunjungan itu Wali Kota didampingi Sekretaris Kota (Seko) H Rustam Effendi, Asisten Pemerintahan Denny Wahyu Haryanto, Askesmas H Darma Sembiring, Asisten Perekonomian dan Administrasi Wahyu Haryadi, Ketua TP PKK Jakbar Hj Emma Suhaema Burhanuddin, sejumlah kasudin, aparat kecamatan dan kelurahan setempat serta dan Ketua PKK Kelurahan Slipi. Sebelum ke lapangan Wali Kota dan rombongan singgah di masjid Al Furqon RW 07 Slipi memberikan pengarahan persiapan menghadapi penilaian. Rencananya tim penilai pusat melakukan penilaian ke lokasi di Jakarta Barat pada Rabu 20 Maret 2013. Wali Kota manfaat toga sangat besar. Selain membuat lingkungan hijau, asri, sejuk juga dapat mempererat hubungan antar warga setempat.

Wali Kota berharap warga dapat memanfaatkan lahan yang belum terpakai untuk dijadikan toga atau taman interaktif. ”Aparat dan instansi terkait akan mendukung masyarakat yang bersedia lahannya dimanfaatkan sebagai toga, dari pada tidak terawat,” ujarnya. Seluruh instansi terkait juga diminta memberikan bantuan fisik seperti jenis tanaman obat maupun bimbingan dan pembinaan yang diperlukan warga RW 07, misalnya pembibitan ikan atau ternak dari Sudin Peternakan dan Perikanan, serta bibit tanaman obat langka dari Sudin Pertanian dan Kehutanan. Dukungan moral dan bantuan penunjang lainnya yang dibutuhkan warga RW 07 dari SKPD atau UKPD juga diperlukan. ”Instansi terkait harus memberikan dukungan moril dan materil yang dibutuhkan warga.”

Selain meninjau hunian warga RW 07 Wali Kota juga ke permukiman RW 02 yang ditunjuk sebagai RW pendamping lokasi untuk dinilai. RW lainnya di Kelurahan Slipi yang juga ditunjuk sebagai RW pendamping untuk penilaian adalah RW 04, 05 dan 06 Kelurahan Slipi. ”Saya minta kepada warga tanaman yang sudah ada agar dirawat dan dijaga jangan sampai musnah. Pengelolaan toga di lingkungan ini cukup bagus, harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga memperioleh nilai tertinggi,” imbuhnya.

Jakarta Barat pada 2013 memperoleh penghargaan Pakarti Utama I lomba pemanfaatan Toga tingkat nasional yang diraih Toga RW 08 Duri Kosambi. Piala dan Piagam penghargaan diserahkan Wakil Presiden Boediono kepada Ketua Tim Penggerak PKK Jakarta Barat Hj Emma Suhaema Burhanuddin didampingi Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin, pada puncak acara peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) IX tahun 2012 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-40, di Puspa Agro Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, 24 Mei 2012. Gerakan pemanfaatan lahan toga di Jakarta Barat terus berkembang sejak Wali Kota H Burhanuddin mencanangkan gerakan menanam sejuta toga pada Januari 2011 di Kelurahan Duri Kosambi.

Ada perbedaan pengelolaan Toga di Kelurahan Duri Kosambi dengan di Kelurahan Slipi. Warga RW 08 Duri Kosambi memanfaatkan lahan kosong seluas 2.000 m2 untuk Toga yang dikelola dan dimanfaatklan bersama oleh warga. Sedang di Kelurahan Slipi warga menanamam toga di pot atau sisa lahan di rumah masing-masing. Rumah di RW 02, 04, 05, 06 dan 07 Kelurahan Slipi ditanami sekitar 150 jenis tanaman obat seperti jahe, temu lawak, kunyit, kumis kucing dan jenis lainnya. Di RW 07 Slipi terdapat sebidang lahan kosong seluas 200 m2 milik warga yang dimanfaatkan untuk lahan pembibitan. Dari hasil pembibitan di lahan kosong yang dikelola bersama itu nantinya didistribusikan kepada warga lainnya untuk ditanam dan dikembangkan. Tanaman obat itu dapat dimanfaatkan bersama oleh warga yang membutuhkan toga untuk pengobatan penyakit.

Sementara Camat Palmerah Agus Trijono, menambahkan warga RW 07 dan sekitarnya memiliki produk unggulan dari hasil pengelolaan Toga, antara lain sirop Rosela, manisan Blimbing Wuluh, Manisan Jahe Merah dan Bir Pletok. ”Semua produk tersebut merupakan hasil olahan dari toga warga,” sebutnya. Menurut Agus, produk unggulan tersebut juga akan dipamerkan kepada tim penilai pusat. Produk unggulan itu selain dimanfaatkan oleh warga juga dijual dengan kemasan untuk umum melalui PKK. ” Seperti kata Pak Wali, kami juga harus optimistis Jakarta Barat bisa meraih penghargaan tertinggi untuk toga tahun 2013.” (nms/aji)
(Sumber : http://barat.jakarta.go.id)
Read more »

Senin, 04 Maret 2013

Penilaian Kota Sehat Nasional, Jakbar Usulkan Enam Kawasan



Pemkot Jakarta Barat mengusulkan 16 lokasi dari enam tatanan kawasan untuk meraih penghargaan tertinggi penilaian Kota Sehat tingkat nasional 2013. ”Usulan yang akan segera dikirim ke tingkat Provinsi DKI merupakan hasil rumusan setelah melalui perdebatan dalam rapat koordinasi bersama unit kerja perangkat daerah (UKPD) dan unsur masyarakat,” kata Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Jakarta Barat H Darma Sembiring usai memimpin pertemuan di ruang saji kantor wali kota, Selasa (26//2).

Pada pertemuan yang dihadiri perwakilan UKPD, unsur masyarakat dan PKK itu dibahas 19 lokasi dari enam tatanan kawasan untuk penilaian kota sehat. Dijelaskan Darma, ada sembilan kawasanan tatanan yang dinilai dalam kota sehat tingkat nasional, yakni kawasan lingkungan hidup, kehidupan masyarakat mandiri, kehidupan sosial sehat, ketahanan pangan dan gizi, pariwisata sehat, Industri dan perkantoran sehat, hutan sehat, tertib lalu lintas & sarana lalu lintas dan pelayanan transportasi serta kawasan pertambangan sehat.

Dari sembilan kawasan tatanan yang dinilai, Jakarta Barat hanya mengusulkan enam kawasan, yakni kawasan lingkungan hidup sehat tiga lokasi (RW 03 Kelurahan Duri Kosambi, RW 07 Kelurahan Slipi dan SMAN 78 Kemanggisan), kawasan kehidupan masyarakat mandiri dua lokasi (Posyandu RW 013 Kebon Jeruk dan Posyandu RW 07 Cengkareng Timur), kawasan kehidupan sosial sehat dari lima lokasi yang dipilih tiga (Panti Lansia Tomang RW 08, Yayasan yatim Uswatun Hasanah Cengkareng Barat, yayasan yatim dan pendidikan Sosro Kartono Cengkareng Barat).

Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizi dua lokasi (komplek perumahan Pemadam Kebakaran Joglo dan kawasan pertanian RW 04 Pegadungan), kawasan pariwisata sehat dua lokasi (kawasan Kota Tua Museum Fatahillah, Wayang dan Keramik serta kawaswan Museum Tekstil Jl KS Tubun Slipi), kawasan industri sehat dan perkantoran sehat dus lokasi (pabrik ABC PT Alkalindo Jl Daan Mogot dan lingkungan kantor wali kota Jalan Raya Kembangan no 2). Untuk kawasan pertambangan sehat tidak diusulkan karena tidak ada lokasinya. Selain itu kawasan tertib lalu lintas dan kawasan hutan sehat karena beberapa pertimbangan teknis dan fisik.

Darma mengatakan penilaian kota sehat dilakukan dua tahun sekali. Untuk 2011 Jakarta

Barat meraih predikat kota sehat dengan penghargaan Swastisaba Pradapa dari pemerintah pusat untuk tatanan permukiman sarana prasarana umum sehat dan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri dari lima tatanan yang dinilai. ”Dengan mengusulkan enam kawasan untuk penilaian kota sehat itu, kita berharap 2013 Jakarta Barat dapat meraih pengharagaan Swastisaba Wiweda atau penghargaan tertinggi Swastisaba Wistara,” katanya.

Usulan ke tingkat Provinsi DKI itu akan disampaikan selambatnya 4 Maret mendatang. Selanjutnya tingkat Provinsi DKI akan memilih kawasan tatanan dari lima wilayah kota di DKI untuk diikutsertakan mewakili DKI pada penilaian tingkat nasional 2013. Untuk meningkatkan kualitas kawasan yang dinilai, Pemkot Jakbar akan mengadakan kegiatan paparan kelompok kerja (Pokja) dari masing-masing kawasan yang diusulkan. “Dari kegiatan tersebut akan dapat mengevaluasi mana yang masih perlu diberbaiki untuk ditingkatkan,” ujar Darma. Menurutnya, peran serta masyarakat sangat penting. Masyarakat sekitar kawasan harus diajak bersama aktif memberdayakan lingkungan, seperti untuk menghidupkan kawasan Kota Tua misalnya komunitas sepeda ontel atau kelompok pekerja seni turut serta melestarikan kawasan trsebut sebagai tempat rekreasi dan tujuan wisata yang sehat.

Selain itu, kelengkapan bidang administrasi maupun perangkat lunak seperti CD untuk dokumentasi visual dan audiovisual dari kegiatan suatu kawasan yang dapat menggambarkan proses mulai dari terbentuknya dengan berbagai kegiatan dan prestasi yang dicapai. Semuanya harus terdokumentasikan sehingga tim penilai memperoleh gambaran yang lengkap dari suatu kawasan. “Dokumen indikator masing-masing kawasan sangat penting untuk memenuhi kelengkapan dapat dinilai atau tidak. Indikator yang telah dikirimkan ke tingkat provinsi itu akan diteruskan ke pusat,” kata Darma. Di Jakarta Barat telah terbentuk forum kota sehat tingkat kota (forkohat) yang diketuai Hj Emma Burhanuddin, tingkat kecamatan serta pokja tingkat kelurahan. “Forum dan Pokja tersebut bekerjasama dengan UKPD dan unsur masayarakat dalam mengelola kawasan sehat." (nms/aji) 27 February 2013
(Sumber : barat.jakarta.go.id)
Read more »