Sabtu, 23 Maret 2013

Wali Kota Tinjau Toga RW 07 Slipi




Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin meninjau lokasi Tanaman Obat Keluarga (Toga) RW 07 Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah, Senin (18/3) pagi. Peninjauan tersebut untuk melihat kesiapan Toga RW 07 Slipi menghadapi penilaian lomba pemanfaatan toga tingkat nasional 2013 sebagai wakil Provinsi DKI Jakarta. ”Jakarta Barat yang diwakili RW 07 Kelurahan Slipi tahun 2013 ini harus dapat mempertahankan penghargaan tertinggi seperti yang diraih RW 08 Duri Kosambi tahun 2012,” imbuh Wali Kota.

Pada kunjungan itu Wali Kota didampingi Sekretaris Kota (Seko) H Rustam Effendi, Asisten Pemerintahan Denny Wahyu Haryanto, Askesmas H Darma Sembiring, Asisten Perekonomian dan Administrasi Wahyu Haryadi, Ketua TP PKK Jakbar Hj Emma Suhaema Burhanuddin, sejumlah kasudin, aparat kecamatan dan kelurahan setempat serta dan Ketua PKK Kelurahan Slipi. Sebelum ke lapangan Wali Kota dan rombongan singgah di masjid Al Furqon RW 07 Slipi memberikan pengarahan persiapan menghadapi penilaian. Rencananya tim penilai pusat melakukan penilaian ke lokasi di Jakarta Barat pada Rabu 20 Maret 2013. Wali Kota manfaat toga sangat besar. Selain membuat lingkungan hijau, asri, sejuk juga dapat mempererat hubungan antar warga setempat.

Wali Kota berharap warga dapat memanfaatkan lahan yang belum terpakai untuk dijadikan toga atau taman interaktif. ”Aparat dan instansi terkait akan mendukung masyarakat yang bersedia lahannya dimanfaatkan sebagai toga, dari pada tidak terawat,” ujarnya. Seluruh instansi terkait juga diminta memberikan bantuan fisik seperti jenis tanaman obat maupun bimbingan dan pembinaan yang diperlukan warga RW 07, misalnya pembibitan ikan atau ternak dari Sudin Peternakan dan Perikanan, serta bibit tanaman obat langka dari Sudin Pertanian dan Kehutanan. Dukungan moral dan bantuan penunjang lainnya yang dibutuhkan warga RW 07 dari SKPD atau UKPD juga diperlukan. ”Instansi terkait harus memberikan dukungan moril dan materil yang dibutuhkan warga.”

Selain meninjau hunian warga RW 07 Wali Kota juga ke permukiman RW 02 yang ditunjuk sebagai RW pendamping lokasi untuk dinilai. RW lainnya di Kelurahan Slipi yang juga ditunjuk sebagai RW pendamping untuk penilaian adalah RW 04, 05 dan 06 Kelurahan Slipi. ”Saya minta kepada warga tanaman yang sudah ada agar dirawat dan dijaga jangan sampai musnah. Pengelolaan toga di lingkungan ini cukup bagus, harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga memperioleh nilai tertinggi,” imbuhnya.

Jakarta Barat pada 2013 memperoleh penghargaan Pakarti Utama I lomba pemanfaatan Toga tingkat nasional yang diraih Toga RW 08 Duri Kosambi. Piala dan Piagam penghargaan diserahkan Wakil Presiden Boediono kepada Ketua Tim Penggerak PKK Jakarta Barat Hj Emma Suhaema Burhanuddin didampingi Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin, pada puncak acara peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) IX tahun 2012 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-40, di Puspa Agro Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, 24 Mei 2012. Gerakan pemanfaatan lahan toga di Jakarta Barat terus berkembang sejak Wali Kota H Burhanuddin mencanangkan gerakan menanam sejuta toga pada Januari 2011 di Kelurahan Duri Kosambi.

Ada perbedaan pengelolaan Toga di Kelurahan Duri Kosambi dengan di Kelurahan Slipi. Warga RW 08 Duri Kosambi memanfaatkan lahan kosong seluas 2.000 m2 untuk Toga yang dikelola dan dimanfaatklan bersama oleh warga. Sedang di Kelurahan Slipi warga menanamam toga di pot atau sisa lahan di rumah masing-masing. Rumah di RW 02, 04, 05, 06 dan 07 Kelurahan Slipi ditanami sekitar 150 jenis tanaman obat seperti jahe, temu lawak, kunyit, kumis kucing dan jenis lainnya. Di RW 07 Slipi terdapat sebidang lahan kosong seluas 200 m2 milik warga yang dimanfaatkan untuk lahan pembibitan. Dari hasil pembibitan di lahan kosong yang dikelola bersama itu nantinya didistribusikan kepada warga lainnya untuk ditanam dan dikembangkan. Tanaman obat itu dapat dimanfaatkan bersama oleh warga yang membutuhkan toga untuk pengobatan penyakit.

Sementara Camat Palmerah Agus Trijono, menambahkan warga RW 07 dan sekitarnya memiliki produk unggulan dari hasil pengelolaan Toga, antara lain sirop Rosela, manisan Blimbing Wuluh, Manisan Jahe Merah dan Bir Pletok. ”Semua produk tersebut merupakan hasil olahan dari toga warga,” sebutnya. Menurut Agus, produk unggulan tersebut juga akan dipamerkan kepada tim penilai pusat. Produk unggulan itu selain dimanfaatkan oleh warga juga dijual dengan kemasan untuk umum melalui PKK. ” Seperti kata Pak Wali, kami juga harus optimistis Jakarta Barat bisa meraih penghargaan tertinggi untuk toga tahun 2013.” (nms/aji)
(Sumber : http://barat.jakarta.go.id)